Kisah Mahatma Gandhi "Sebuah Permen"

kisah ini aku bagi buat kalian tentang menjaga komitmen dan berintegritas tinggi terhadap ucapan kita sendiri. tokoh yang aku ambil sekarang ini adalah Mahatma Gandhi yang salah satu kisah terkenalnya "Sebuah Permen"

Suatu hari, ada seorang ibu yang mempunyai seorang anak yang sangat menyukai permen dan hampir setiap hari memakan permen. Ibu itu tahu bahwa hal itu tidak baik, sudah berkali-kali ibu itu menasehati anaknya untuk berhenti memakan permen tapi anaknya tidak pernah mau menuruti. Sampai suatu ketika, ibu itu pergi ke orang bijak yang dihormati di daerahnya. Ibu itu meminta saran untuk cara menasehati anaknya itu, tapi
orang bijak itu hanya berkata agar ibu itu kembali seminggu lagi untuk mendapatkan saran darinya bersama anaknya. Seminggu kemudian, ibu itu kembali menemui orang bijak itu bersama anaknya, lalu orang bijak itu ingin berbicara berdua saja dengan anak itu. Lalu, sepulangnya dari berbicara dengan orang bijak itu, anaknya sama sekali tidak mau makan permen lagi. Menyentuhnya pun tidak. Bahkan perilakunya berubah 180 derajat, menjadi anak yang jauh lebih penurut. Akhirnya, ibu itu kembali lagi ke orang bijak itu dan bertanya apa yang ia katakan dan lakukan kepada anaknya sehingga anaknya bisa berubah, dan kenapa orang bijak itu memerlukan waktu seminggu untuk memberikan saran. Orang bijak itu hanya berkata bahwa ia adalah seorang maniak
permen juga dan waktu seminggu itu diperlukan untuk menghilangkan kebiasaannya. Ia juga hanya berkata kepada anaknya bahwa jika dirinya tidak sehat, maka siapa yang akan membantu ibunya yang memiliki kasih sayang sebesar bumi dan setinggi langit. Dan orang bijak itu tidak lain dan tidak bukan adalah Mahatma Gandhi.

See?
cerita ini bermaksud mengajarkan kita agar untuk menjadi sosok yang selalu menjaga ucapan agar selalu sejalan dengan apa yang kita lakukan. apapun rencana atau niat kita yang terpenting adalah membuktikan dan menjaga ucapan atas tindakan yang kita lakukan :)