renungan gede prama


Kemacetan, Kesialan dan Keindahan
Bagi kita2 yg mencari nafkah di Jakarta, bulan2 terakhir (oktober, september 2010) ini sungguh hebat godaan kemacetan yang terjadi. Lebih2 bila ditambah dengan sejumlah bencana yg mengguncang negeri ini (dari Irian, Merapi sampai dengan tsunami di Sumbar).
Namun bila boleh jujur, godaan, kesialan sesungguhnya hadir di sepanjang zaman. Termasuk di zaman ketika para Nabi lahir. Marah, kesal, dongkol tentu saja manusiawi. Namun, pertumbuhan lebih mungkin terjadi bila kita belajar melihat sisi2 vitamin dari cobaan, dibandingkan melihat sisi2 racunnya.
Dalam salah satu dialog kosmik, pernah guru berpesan sederhana, olahlah apa saja yang terjadi menjadi jalan spiritual. Tatkala alam sedang menggoda dan mencoba, sesungguhnya ia sedang menyempurnakan kesabaran kita. Saat ada mahluk lain yang digoda bencana, mereka sedang membangunkan energi kasih sayang yang ada di dalam diri. Manakala ada yang sedang bergembira, ia menjadi latihan mudita(seberapa bahagia kita bisa berbahagia melihat orang lain berbahagia). Kapan saja orang melayanimu, ia menjadi cermin kebaikan hatimu.
Bila begini cara memandangnya, setiap kejadian menjadi guru2 simbolik yang senantiasa membimbing dari satu tangga ke tangga lain yg lebih tinggi.
Ujung2nya sederhana, kemacetan, kesialan sesungguhnya seperti Ibu yang menuntun anak satu2nya menaiki tangga2 keindahan.
:) :) :) deep bow, gede prama

0 comments:

Post a Comment

 

Ask.fm

Instagram

Meet The Author